Selasa, 3 Mei 2016

Jadilah Penyebar Kebaikan

0 ulasan


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
وبعد , يسرلي أمري وأحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي  رب إشرح لي صدري و

Segala puji bagi Allah Swt., Pencipta sekelian alam. Salawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad Saw. Selamat sejahtera ke atas para Ahlul Bait, SahabatNya, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in, para Syuhada dan Salafus Soleh serta orang-orang yang mengikut mereka dengan baik hingga ke hari kemudian. A'mma ba'du.

Saya mendoakan agar Allah Swt. sentiasa menerima semua amalan kita seterusnya melimpahkan segala rahmat dan keampunan-Nya di hari dan bulan yang mulia ini, Insya’Allah. Juga saya memohon perlindungan, rahmat dan bimbingan dari Allah Swt. dari sebarang kesilapan dalam menuliskan nukilan ini.

Para sahabat jamaah yang dikasihi, pilihlah jalan kebaikan.

Dalam kehidupan kita ini, seringkali kita dihadapkan dengan 2 (dua) macam pilihan. Pun, tatkala membaca Al Qur’an, tak jarang kita dapati Yang Ma’bud Allah Ta’ala menawarkan dua pilihan, mitsalnya pada firman Allah Ta’ala (yang artinya) :

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Surah Al Balad : ayat 10

Mengenai ayat ini, Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rhm. Menuturkan : “Maqsudnya (dua jalan) tersebut ialah jalan kebaikan dan jalan keburukan.”
(Tafsir Taisirul Karimir Rahman)

Jalan kebaikan adalah jalan yang ditempuh oleh para penyebar kebaikan. Amat beruntunglah orang yang meniti jalan ini. Hal ini sebagaiamana yang telah ditegaskan junjungan mulia Nabi Saw. :

Sesungguhnya, ada diantara manusia yang menjadi kunci kebaikan dan pemacu penutup keburukan. Pun, ada pula sebahagian manusia yang menjadi kunci keburukan dan pemacu penutup kebaikan.
Sungguh beruntunglah bagi orang-orang yang Allah letakkan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan kecelakaan bagi orang-orang yang Allah letakkan kunci-kunci keburukan di tangannya.”
Hadits riwayat imam Ibnu Majah, dihasankan Syaikh Al Albani rhm.

Maka, Jadilah Penyebar Kebaikan…

Jadilah penyebar kebaikan… kerana ada banyak keutamaan bagi orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :

 Bagi orang-orang yang baik, ada pahala yang terbaik (ya’ni syurga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tiada pula kehinaan. Mereka itulah penghuni syurga, mereka itu kekal didalamnya.”
Surah Yunus : ayat 26

Jadilah penyebar kebaikan… kerana boleh jadi terhindarnya kita dari keburukan dan termudahkannya kita merasakan kenikmatan selama ini adalah buah dari kebaikan yang telah kita tanam. Sabda Rasulullah Saw. :

Perbuatan baik itu dapat menghindarkan seseorang dari keburukan.
Hadits riwayat imam Ath Thabrani, dinyatakan hasan li ghairihi oleh Syaikh Al Albani Rhm.

Jadilah penyebar kebaikan… kerana telah banyak firman-Nya yang menunjukkan keutamaan bagi orang yang berbuat kebaikan (yang artinya) :

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Surah Al Baqarah : ayat 195

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Surah An Nahl : ayat 128

Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Surah Al A’raf : ayat 56

Jadilah penyebar kebaikan… kerana orang yang berbuat baik adalah orang yang bermunafaat. Sedang, orang-orang yang paling bermunafaat akan dinobatkan sebagai insan yang terbaik. Nabi Saw. Telah bersabda :

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermunafaat bagi manusia lainnya.
Hadits riwayat imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Al Albani rhm.

Jadilah penyebar kebaikan… kerana banyak orang akan senantiasa diingat, bukan kerana gelaran kehormatan, kekayaan atau pun jabatan berpangkat, akan tetapi mereka diingat kerana banyaknya kebaikan yang telah diperbuat.

Kebaikan dan kebajikan, sekecil apapun jangan diremehkan. Allah Ta’ala berfirman, (yang artinya):

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat balasannya.”
Surah Az Zalzalah : ayat 7-8

Dalam kitab tafsirnya, Syaikh Abdur Rahman As-sa’di rhm. Menjelaskan : “Bahawa ayat-ayat ini memotivasikan untuk beramal baik walaupun sedikit. Pula, ia berisi ancaman bagi yang beramal keburukan meskipun sedikit.”
Tafsir Taisiirul Karimir Rahman

Rasulullah Saw. menyatakan hal yang senada demikian itu. Suatu hari, kepada Jubair bin Sulaim Rhu. Baginda berpesan :Janganlah meremehkan kebaikan sedikitpun walau hanya seqadar berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum berseri kepadanya. Sesungguhnya amalan itu adalah termasuk kebaikan.”
Hadits riwayat imam Abu Daud, dinyatakan sohih oleh Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolany rhm.

Tatkala membahas hadits ini, Syaikh Muhammad bin Solih Al Ustaimin rhm. menyatakan : “Nabi Saw. memerintahkan agar tidak meremehkan kebaikan sekecil apapun. Setiap kebaikan dapat dituangkan dalam bentuk perkataan ataupun perbuatan. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Syarh Riyadhus Solihin

Saat ketika menuai balasan berbuat kebaikan, orang-orang yang berbuat kebaikan pada sesama adalah orang yang akan senantiasa ditolong oleh Allah Ta’ala. Mari kita ingat kembali sabda Nabi Saw. :

 Siapa yang menolong saudaranya dalam keperluannya, maka Allah pun akan menolongnya dalam memenuhi hajat keperluannya.”
Hadits riwayat imam Bukhari rhm.

Semakna dengan hadits diatas, Nabi Saw. juga pernah berpesan :

Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, manakala hamba tersebut menolong saudaranya.” Hadits riwayat imam Muslim rhm.

Bahkan kebaikan yang telah kita tanam, akan menjadi hasil tuaian yang berbuah manis nantinya. Boleh saja berupa doa-doa kebaikan yang tulus dari seseorang yang telah merasakan kebaikan kita. Imam Ibnul Qayyim rhm. menuturkan :

“Boleh jadi tatkala engkau tertidur lelap, pintu-pintu langit sedang diketuk oleh puluhan doa kebaikan untukmu. Mungkin doa itu berasal dari seorang fakir yang telah engkau tolong, dari seorang kelaparan yang telah engkau beri makan, dari seorang yang bersedih lantas engkau bahagiakan, dari seorang yang berpapasan denganmu, lalu kau beri senyuman atau dari seorang yang dibebani kesulitan kemudian kau lapangkan. Janganlah pernah engkau sekali-kali meremehkan kebaikan sekecil apapun.
Kitab Miftahud Daris Sa’adah

Jangan lupakan, syarat diterimanya amal. Tidak setiap amal kebaikan yang kita lakukan, dapat diterima oleh Allah Ta’ala. Namun harus juga terpenuhinya dua syarat diterimanya amal. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :

Sesunggunya Sesembahan kalian adalah sesembahan yang esa, barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Robb-nya maka hendaklah ia beramal ibadah dengan amalan yang sollih dan tidak menyekutukan Robb-nya dalam amal ibadahnya dengan suatu apapun“.
Surah Al Kahfi : ayat 110

Mengenai ayat ini, imam Ibnu Katsir rhm. (pakar tafsir Al Qur’an) menuturkan : “Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sollih”, maqsudnya adalah mencocoki syari’at Allah (mengikuti petunjuk Nabi saw., pen). Dan “janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya”, maqsudnya selalu mengharap wajah Allah semata dan tidak berbuat syirik pada-Nya.” Kemudian beliau mengatakan : “Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu mesti ikhlas kerana Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah Saw.”
Lihat Sohih Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Musthofa Al Adawiy

Dan Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya) :

Dzat Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amal ibadahnya”. Surah Al Mulk : ayat 2

Fudhail bin ‘Iyaad rhm. (seorang Tabi’in) mengatakan ketika menafsirkan firman Allah, (yang artinya) : “yang lebih baik amal ibadahnya” maqsudnya adalah yang paling ikhlas dan yang paling benar (paling menepati Nabi Saw.). Kemudian beliau rhm. mengatakan : “Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi Saw., amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran Baginda Saw. namun tidak ikhlas, maka amalan tersebut juga tidak akan diterima. Amalan barulah diterima jika terdapat syarat ikhlas dan sawab. Amalan dikatakan ikhlas apabila dikerjakan semata-mata kerana Allah Ta’ala. Amalan dikatakan sawab apabila mencocoki ajaran Nabi Saw.”
Lihat, Ma’alimut Tanziil (Tafsir Al Baghowiy) oleh Abu Muhammad Husain bin Mas’ud Al Baghowiy rhm.

Justeru itu, segala peluang yang ada, jangan sekali kali disia-siakan. Marilah kita bersegera menjadi penyebar kebaikan. Lantaran kebaikan itu kini ada di depan mata. Bukankah dalam beberapa ayat-Nya, Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk saling berlumba dan bersegera? Kerana… kebaikan adalah kemungkinan yang tidak hanya harus di-semoga-kan, akan tetapi pula harus di-segera-kan.

Akhiirul kalam, ada sebuah ungkapan yang patut untuk kita jadikan sebagai bahan renungan : “Kerugian yang paling menyengsarakan adalah ketika kita tahu ada peluang kebaikan di depan mata, akan tetapi kita tidak dapat menunaikannya barang sedikit pun. Sedangkan, kesengsaraan yang paling merugikan adalah ketika kita tahu syurga itu seluas langit dan bumi, akan tetapi kita tidak mendapatkan tempat barang setapak kaki pun.”

Semoga kita senantiasa dimudahkan dan disegerakan untuk boleh mengerjakan kebaikan. Semoga kita dapat terus senantiasa menjadi penyebar kebaikan dimana pun kita berada, agar -setidaknya- kita dapat melegakan nafas sekitar dengan cara membantu sesama dan juga menjadi peribadi yang bermunafaat selamanya.

والله تعالى أعلم  ,  وصلى الله وسلم على نبينا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين.

Yang benar itu datang dari Allah Swt. dan Rasul-Nya, semua yang tidak benar itu dari saya yang amat dhaif ini.

سكيان , والسلام


0 ulasan: