Sabtu, 9 Jun 2012

RISALAH JUMAAT : MERENUNG KEAGUNGAN DAN RAHSIA SURAH AL-FATIHAH (Siri 2)

0 ulasan



               MERENUNG KEAGUNGAN DAN RAHSIA SURAH AL-FATIHAH
Dr ‘Aidh Abdullah Al-Qarni
3.       “TUHAN SEMESTA ALAM”

3.1     Kenapa Manusia Memusuhi Tuhannya?
      Sesungguhnya kalimat “Tuhan” memberikan pengaruh terhadap manusia. Bahawa Allah swt adalah orang yang memberikan nikmat, tanpa ada pengecualian, baik terhadap orang-orang yang beriman, mahupun orang-orang kafir!. Allah swt berfirman:

           "Dan tidak ada suatu binatang melata pun dibumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya”

Allah berikan segala nikmat kepada manusia, namun mereka malah memusuhi-nya. Ia karuniai akal, ternyata manusia selalu mencari alasan untuk menghindar dari wahyu. Bahkan mereka mendustakannya.
Allah ciptakan untuk mereka syair, fikiran, sastera, prosa. Namun semua itu mereka jadikan sebagai sarana untuk memerangi-nya.

3.2    Maksud Kalimat Al-‘Alamin (Semesta Alam)

Pendapat yang lebih mendekati keindahan makna adalah apa yang dikatakan oleh al-Zamakhyari: “Alamah dan al-alamun bererti tanda yang menunjukkan bahaw Allah sang pencipta swt itu ada.
Sufyan bin Uyainah mentafsirkan firman Allah swt:
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu”
Beliau berkata: “Banyak binatang-binatang yang menyerupai manusia. Sebaliknya tidak sedikit manusia yang menyerupai binatang. Manusia mana pun pastilah memiliki kesamaan dengan binatang, baik dari sudut keburuk -kannya maupun kebaikannya. Dan semuanya menunjukkan bahawa Allah itu ada dan mereka semuanya adalah tanda adanya sang pencipta.

Dan menurut hemat kami, sebahagian manusia ada yang menyerupai kuda dan inilah sebaik baik penyerupaan.

Ibnu al-Qayyim mengatakan : “Kuda adalah binatng yang paling baik kerana memiliki prinsip yang otentik, kebernaian, gagah perkasa dan berotak cerdas. Ada pula sebahagian mereka yang menyerupai kibas. Ia telah dipuji oleh Rasulullah saw sebab dalam dirinya terdapat ketenangan, ketenteraman dan kedamaian. Bahkan disebutkan dalam sebuah riwayat bahawa kibas adalah binatang yang paling baik. Diantara manusia ada pula yang seperti lembu,selamanya ia tidak akan mengerti:

Firman Allah swt:
”Mereka mempunyai hati,tetapi tidak dipergunakannya untu memahami                           (ayat ayat Allah) dam mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya                     untuk melihat (tanda tanda kekuasan Allah) dan mereka mempunyai telinga                               (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengr (ayat ayat Allah)

Sebahagian manusia ada juga yang menyerupai burung merak. Orang seperti ini dihadapan Allah swt hanya menampilkan lahiriyahnya saja. Dalam hatinya tidak terdapat selain sifat ria (minta dipuji) Sum‘ah (cari muka) dan kesombongan. Akan tetapi ia hanya bergerak di tempat, tidak maju dan tidak mundur. Terhadap orang-orang yang memiliki sifat seperti ini Allah berfirman:

“Dan pabila kamu melihat mereka, tubuh tubuh mereka menjadikan kamu           kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengar perkataan mereka.                           Mereka adalah seakan akan kayu yang tersandar”


Goresan pen, lembaran tulisan, untaian syair, sastera semuanya mendatang -kan tepuk tangan dari manusia. Akan tetapi dimata Allah swt orang buta huruf yang paling bodoh, lebih dekat disisinya daripada mereka.

Sebab orang bodoh rela mengorbankan nyawanya demi meninggikan agama Allah swt. Sesungguhnya sang sasterawan, penyair dan penulis akan kalah didepan secawan arak, roboh dimalam yang memabukkan, tertidur oleh lagu mimpi dalam kegelapan malam.

Diantara kata kata mutiara yang diwariskan oleh Syaikh Abdul Wahab adalah perkataannya” Satu orang yang buta huruf namun bertauhid dapat mengalah -kan seribu orang pintar yang tidak bertauhid”

TUHAN MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG
Kenapa Allah swt memilih dua nama ini diantara sifat-sifatnya dan tidak memilih namanya yang lain. Kedua nama tersebut Allah swt pilih agar ketika mengawali surah-surah al-Quran hati menjadi damai. Oleh sebab itu al-Quran diawali dengan surah al-Fatihah. Sebab surah tersebut mengandungi keindahan, ketenangan dan ketenteraman.
YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG:
Ada pendapat yang mengatakan makna alRahman adalah: Yang penuh dengan rahmat. Nabi Isa as berkata yang diseutkan didalam kitab al-Ihya: “Yang Maha Pengasih untuk urusan dunia dan Maha Penyayang untuk urusan akhirat.  Pendapat lain  mengatakan  dan  ini  yang sahih:” al-Rahman adalah
kasih sayang yang diberikan Allah secara menyeluruh. Ia diberikan kepada orang kafir dan orang-orang beriman. Sebab rahmat-nya sangat luas. Ia kasihi orang-orang kafir dengan tidak membinasakan mereka atau menyeksanya. Allah kasihi manusia sehingga ia tidak menuntut sesuatu sebelum mengutus para rasul-nya.
Firman Allah swt:
“Dan kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang rasul”                      (Al-Isra:15)
Allah swt berfirman lagi:
“Dan Allah sekali-kali tidk akan mengazab mereka sedang kamu berada                diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang              mereka meminta ampun (Al-Anfal:33)

Oleh kerana itu ulama mengatakan:” Allah swt tidak menciptakan sesuatu apapun kecuali pada penciptaan tersebut tersimpan hikmah”. Oleh sebab itu sangat tidak bijaksana menentang atau menolak kebijaksanan Allah swt dalam menciptakan sesuatu. Oleh sebab itu Allah swt berfirman:
“Tidak ada yang dapat menolak ketetapan-nya (al-Ra’ad-41)
Dan firman-nya:
“ Telah sempurnalah kalimat Tuhannu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil”(Al-An’am:115)
Mengikut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya: terjemahan yang sangat indah tentang ayat 115 surah Al-An’nam ini ertinya benar berita yang disampaikan-nya dan adil keputusan yang ditetapkannya.
Ada pun “al-Rahim” ertinya adalah kasih sayang Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman saja.
Allah berfirman:
“ Dan adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”
(Al-Ahzab:43)
4.       YANG MAHA BERKUASA DIHARI PEMBALASAN
Firman Allah swt:
“Yang menguasai hari pembalasan”
Jatuhnya Raja-Raja Didunia:
Di padang mahsyar nanti para raja-raja dunia saling berjatuhan. Abu jahal berkata:”Wahai Muhammad, apakah kamu mengancamku dengan al-Zabaniyah (tentera tentera Allah yang terdiri dari malaikat) akan aku datangkan dihari kiamat nanti orang-orang quraisy bersama ku”
Lalu apakah jawapan Allah? Ia berfirman:
“Tidak ada seorang pun dilangit dan dibumi, kecuali  akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri” (maryam:93-95)
Dalam sebuah hadith disebutkan bahawanya Allah swt apabila telah memegang langit dan bumi dengan kedua tangannya. Ia berkata: “Siapakah yang berkuasa hari ini?”. Tidak ada seorang pun, baik raja raja didunia yang pernah diagungkan, para nabi yang telah diutus, hanya bisu tidak ada yang mampu menjawab. Maka Allah swt berkata:”hanya milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Berkuasa”. Kemudian Allah swt berkata lagi:” Kemanakah raja-raja didunia? Kemanakah raja-raja didunia? (kitab Ibnu Katsir 4/64)
Diriwayatkan oleh Asma Binti Zaid bahawasanya Rasulullah saw bersabda:
“Apabila orang-orang diawal dan diakhir zaman telah dikumpulkan, maka Allah berfirman: “Wahai manusia, sesungguhnya aku telah menjadikan satu nasab, namun kalian menjadikannya bebrapa nasab. Lalu kalian meninggikan nasab-nasab yang kalian buat dan merendahkan nasab yang aku ciptakan. Maka hari ini akan aku angkat nasab ku dan aku rendahkan nasab-nasab kalian.”(HR Hakim dalam kitab al-Mustadraki (2725) dari Abu Hurairah ra)
Hanya Allah Yang Maha Esa Dan Maha Berkuasa yang akan memutuskan tentang kemulian sesorang. Dialah yang akan memutuskan, shirat (Jambatan dihari kiamat), timbangan, syurga dan neraka adalah miliknya, tidak ada yang dapat menolak ketetapannya.
“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatnya, dan merekalah yang akan ditanyai”                         ( Bersambung Jumaat depan)

Mutiara Kata
tanda kebodohan adalah menyia-nyiakan waktu, menangguh-nagguhkan taubat, memusuhi manusia, derhaka kepada kedua ibu bapa, dan menyebarkan rahsia...





 ( Bersambung Jumaat depan)



0 ulasan: